Sama seperti hutan Mangrove pada umumnya, Hutan Mangrove Pancer Cengkrong
memiliki jembatan di atasnya, membentang jauh ke dalam area hutan.
Fungisnya juga sama, sebagai jalan bagi pengunjung agar dengan mudah
menikmati eloknya Hutan Mangrove Pancer Cengkrong, yang membuat unik
jembatan ini adalah namanya. Yap! Nama dari jembatan ini adalah Jembatan
Galau. Entah apa yang membuat anggota PAKMASWAS ini member
nama ‘Jembatan Galau’ pada jembatan mangrove yang kokoh itu. Mungkin
agar dianggap kekinian atau mungkin memang saat memberi nama
jembatan itu anggota POKMASWAS sedang dilanda kegalauan. Tetapi yang
jelas jembatan itu saat kokoh dan indah. Apalagi di ujung jembatan
terdapat gazebo yang sengaja dibuat untuk tempat beristirahat pada
pengunjungnya. Asal tahu saja, jika kita pergi ke Hutan Mangrove Pancer
Cengkrong pada siang hari maka panas dari sinar matahari akan dengan leluasa menyengat, kecuali waktu mendung.Ditengah-tengah lokasi pengunjung dapat menjumpai jembatan yang menyeberangi aliran sungai dengan warna air yang keruh. Selalin itu dedapat perahu kecil yang akan membawa pengunjung berkeliling area hutan Mangrove yang dilewati aliran sungai Kalisongo.
Tempat ini merupakan salah satu tempat terlaris di area hutan Mangrove. Beberapa pengunjung rela menunggu dan antri untuk bisa menaiki perahu tersebut dan mengikmati indahnya aliran sungai di area hutan Mangrove atau setidaknya mereka ingin berfoto ria di atas perahu biru itu.
Tidak hanya di atas perahu, pengunjung juga bisa berfoto di area gazebo dan jembatan yang membentang di area hutan Mangrove ini. Bahkan ada pula sepasang mengantin yang rela berpanas-panasan untuk melakukan foto prewedding mereka di atas jembatan ini. Tempatnya yang masih alami dan diselimuti warna hijau yang bervariasi memuat pikiran kita tenang sejenak. Satu kata untuk hutan Mangrove dan jembatan Galau-nya, keren!






0 komentar:
Posting Komentar